Home » Lestarikan Budaya Banyuasin, Muhammad Farid buka Festival Sang Purba
Berita

Lestarikan Budaya Banyuasin, Muhammad Farid buka Festival Sang Purba

banner website banyuasin

PANGKALAN BALAI — Penjabat Bupati Banyuasin Muhammad Farid, S.STP., M.Si membuka Festival Sang Purba (Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan tradisi Budaya) Tahun 2024 di Halaman Kantor Bupati Banyuasin, Rabu (13/11).

Mengusung tema “Reviving Heritage Play” -“Menghidupkan Kembali Permainan Warisan”, festival ini diharapkan dapat menjadi titik tolak dalam menjaga dan memperkuat identitas budaya Kabupaten Banyuasin.

Pj. Bupati M. Farid mengatakan Acara ini diadakan dengan tujuan untuk menjaga, melestarikan, dan menghidupkan kembali kekayaan budaya permainan tradisional kita. Tahun ini, festival ini terasa lebih istimewa karena diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Guru dan Bula Guru tahun 2024, sebuah kesempatan mulia untuk merayakan peran para guru kita dalam membentuk generasi penerus bangsa.

“Dalam konteks peringatan Hari Guru, acara ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran para pendidik dalam mengenalkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Festival Sang Purba ini adalah upaya nyata kita semua untuk menghidupkan kembali permainan tradisional tersebut di tengah derasnya arus modernisasi. Saya sangat bangga dengan kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin dan berbagai sekolah yang telah menjadikan festival ini sebagai ajang edukatif yang sarat nilai, seperti sportivitas, kerja sama, dan kecerdasan”, tegasnya.

Melalui Festival Sang Purba, Farid berharap anak-anak dapat kembali merasakan kebahagiaan bermain sambil belajar, berinteraksi, dan menyerap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional. Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga wahana pembelajaran yang mendukung perkembangan sosial, emosional, dan kreativitas mereka. Dengan adanya festival ini, kita berharap warisan permainan tradisional tidak akan hilang di tengah arus globalisasi.

“Semoga anak-anak kita tidak hanya menjadi generasi yang cerdas secara akademis tetapi juga peduli dan bangga terhadap warisan budaya bangsa”, harapnya.

Sebagai informasi Peserta Sang purba ini di ikuti 15 Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin di ikuti oleh :
Tingkat PAUD/TK : 17 Satuan Pendidikan
Tingkat SD : 48 Satuan Pendidikan
Tingkat SMP : 17 Satuan Pendidikan

Jenis lomba yang diselenggarakan akan disesuaikan dengan tingkat usia peserta, antara lain:

  1. Tingkat PAUD/TK: Lomba Injit-injit Semut, Lomba Kucing-kucingan, dan Lomba Kucing Patung.
  2. Tingkat SD/MI: Lomba Ular Naga Panjang, Lomba Bentengan, dan Lomba Sambung Kaki Canting (Enggrang Kaleng).
  3. Tingkat SMP/MTs: Lomba Cabut (Gobak Sodor), Lomba Sambung Kaki Kayu (Enggrang Kayu), dan Lomba Terompah Panjang (Bakiak)

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin Aminuddin, S.Pd., S.IP., MM mengatakan Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin sebagai respons terhadap semakin tergerusnya permainan tradisional oleh permainan modern berbasis teknologi.

“Saat ini, permainan tradisional seperti enggrang, pantak lele, dan perahu-perahuan yang dulu populer di kalangan anak-anak, semakin jarang terlihat. Fenomena ini membuat banyak anak lebih tertarik pada permainan online dan digital, yang cenderung mengurangi interaksi sosial dan aktivitas fisik”, jelasnya.

Ia menambahkan permainan tradisional bukan hanya tentang bermain tetapi juga melibatkan kemampuan berpikir kreatif dan membentuk karakter.

” permainan ini menawarkan pengalaman bermain yang sehat karena mengandung gerakan fisik yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan anak”, tandasnya.

Share :