Home » H. Agus Fatoni Bersama Hani S. Rustam Launching Pelestarian Gaharu Sebagai Komoditi Unggulan Baru Sumsel di Banyuasin
Berita

H. Agus Fatoni Bersama Hani S. Rustam Launching Pelestarian Gaharu Sebagai Komoditi Unggulan Baru Sumsel di Banyuasin

banner website banyuasin

LANGKAN — Penjabat Gubernur Sumatera Dr.Drs. H. Agus Fatoni., M.Si didampingi Penjabat Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam, SH melakukan Launching Pelestarian pohon gaharu sebagai icon dan pengembangan menjadi komoditi unggulan baru Sumatera Selatan di PT. Gotama Arifsyah Estate di Desa Langkan, Jumat (03/05).

Dalam Sambutanya Penjabat Gubernur Sumatera Dr.Drs. H. Agus Fatoni., M.Si mengatakan Kayu gaharu sejak lama menjadi komoditas dagang dari kerajaan di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya, yang eksis antara abad VII hingga XI masehi di Sumatra Selatan itu, menjadi pengekspor kayu ini sampai ke Arab. Penanaman gaharu tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian, karena tanaman yang merupakan hasil hutan yang alami itu, belakangan sudah mulai langka dan bisa terancam punah.

“Baunya yang wangi membuatnya menjadi sangat berharga di pasaran. Tanaman aromatik itu sempat dijadikan sebagai salah satu bahan utama pembuatan kosmetik, parfum, hingga obat-obatan. Namun Saat ini masyarakat hanya mengambil gaharu dalam kawasan hutan, tanpa upaya penanaman kembali tanaman yang cukup bernilai ekonomis tersebut. Penanaman gaharu, juga untuk menambah pendapatan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dari penduduk setempat, karena prospek pasar cukup baik”, jelasnya.

Pj Gubernur Agus Fatoni juga berharap adanya pendampingan dalam budidaya gaharu ini karena dengan adanya metode yang benar dari hasil pelatihan sekaligus pendampingan membuka harapan petani untuk memanfaatkan potensi Kayu Gaharu tanpa melanggar hukum, termasuk kesempatan menghasilkan nilai tambah tanaman gaharu.

“Olahan Kayu Gaharu menjadi produk sangat bernilai jual tinggi seperti teh daun gaharu, kopi gaharu, sabun herbal gaharu, dupa, hiu dan parfum dari ekstrak kayu gaharu yang disuling,” terangnya.

Ia juga menjelaskan, pangsa pasar produk turunan Kayu Gaharu tersebut sangat terbuka baik pasar lokal Indonesia, Timur Tengah hingga sampai Eropa.

Sementara itu Penjabat Bupati Banyuasin Hani S Rustam Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas terlaksananya Kegiatan Pelestarian Pohon Gaharu sebagai Icon dan Pengembangan menjadi Komoditi Unggulan Baru Sumatera Selatan. Diharapkan dari kegiatan ini agar semua stakeholder dapat secara bersama-sama dalam melindungi dan melestarikan Pohon Gaharu di Sumatera Selatan.

“Pohon Gaharu yang ada hendaknya tetap dilestarikan dan dibudidayakan
sebagai warisan ekologi masyarakat sebagai bagian dari agrowisata, terpelihara dan tak dirusak atau ditebang. Dengan adanya kesepakatan bersama antara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Selatan dengan Agarwood World Galery Singapore dapat bermanfaat bagi semua
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan terkhusus masyarakat Kabupaten Banyuasin
dalam meningkatan perekonomian di Kabupaten Banyuasin dan dengan semakin berkembangnya hutan rakyat dengan Tanaman Gaharu, maka masyarakat akan sejahtera dan hutan atau lingkungan semakin baik”, ujarnya.

HSR menambahkan kebutuhan pasar yang tinggi dan lahan yang semakin terbatas menyebabkan harga Gaharu meningkat dan eksploitasi yang berakibat menurunnya populasi dialam. Meskipun telah dimasukkan kedalam tumbuhan yang dilindungi, penebangan liar gaharu tetap terjadi, bahkan meningkat. Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan budidaya tanaman gaharu melalui pengembangan buatan. Gaharu menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat seiring dengan harga jualnya di pasaran Indonesia Dan mancanegara tinggi, puluhan juta rupiah perkilogram.

“Tanaman Gaharu di Kabupaten Banyuasin sebenarnya sudah lama ditanam oleh petani pekebun tetapi mash bersifat sampingan dan sporadis seperti terdapat di Kecamatan Betung, Kecamatan Banyuasin Ill dan Kecamatan Sembawa. Tanaman Gaharu yang dibudidayakan baru dilaksanakan di dua tempat yaitu di Desa Langkan Kecamatan Banyuasin Ill dan Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya akan dapat dikembangkan oleh Petani Pekebun di Kabupaten Banyuasin sehingga akan menjadi salah satu komoditi unggulan selain Tanaman Kelapa Sawit, Karet, Kelapa dan Tanaman Kopi sehingga hal tersebut menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat”, tutupnya.

Share :