Berita

Wabup Banyuasin Bangga Masyarakat Muara Padang Tetap Melestarikan Kebudayaan

MUARA PADANG – Wakil Bupati Banyuasin, H. Slamet Somosentono didampingi Wakil Ketua TP-PKK Hj. Neni Tri Haryani menghadiri Peringatan Ulang Tahun Keluarga Besar Blitar Ke-42 Tahun bersama Hiburan Kuda Lumping bertempat di Lapangan Sepak Bola Arenda Blok C. Petak 16 Dusun 02, Desa Daya Makmur Jalur 18, Kecamatan Muara Padang, Jumat (6/1).

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Banyuasin, Darwani, Ketua Real Estate Indonesia (REI), Syarifuddin Bernai, Kesbangpol Diwakili Supriyadi, Camat Muara Padang, Parlin Munandar S.Sos., M.SI, Kades Daya Makmur Rohimin, S.Pd., M.SI, Kades Daya Utama, Sudibyo, Babinsa Kecamatan Muara Padang, Sesepuh Warga Blitar, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat.

Pada kesempatan ini, H. Slamet Somosentono, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangka memeriahkan Hut Keluarga Besar Blitar Ke-42 telah banyak sekali pergelaran yang dilaksanakan oleh Desa Daya Makmur Jalur 18 salah satunya kita semua pada malam ini bisa menikmati pertunjukkan Kuda Lumping Toronggo Taruno Budoyo. Kegiatan kuda lumping selain ditampilkan dan dilombakan kegiatan kuda lumping juga bisa dinikmati oleh masyarakat manapun walaupun bukan dari suku jawa.

“Melalui pergelaran kuda lumping ini dapat dijadikan suri tauladan bahwa perilaku baik akan menang pada akhirnya dan kebenaran selalu di depan serta suatu kebanggaan bisa tetap melestarikan kebudayaan yang ada hingga sekarang. Hal ini senada dengan visi misi Pemkab Banyuasin yaitu Bangkit, Adil, dan Sejahtera dengan 7 (tujuh) Program Prioritas dan 12 (dua belas) Gerakan Bersama Masyarakat yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha Ing Madya Manjun Karsa Tut Wuri Handayani dibuktikan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas,” katanya.

Wabup menjelaskan bahwa kuda lumping mampu memberikan kegembiraan, keceriaan, kemeriahan sehingga jiwa menjadi fresh setelah kita dalam keseharian dibebani dengan kesibukan kerja. Begitu juga sebaliknya kuda lumping mampu menjaga harmonisasi, persatuan, kesatuan, kekompakan, kesolidan ditengah-tengah peradaban yang ada, suatu hal yang harus kita junjung serta kita jaga bersama-sama.

“Adanya kesenian kuda lumping merupakan perwujudan pelestarian kebudayaan masyarakat yang telah ada sejak zaman dulu. Kuda lumping biasa dipertontonkan pada saat sedekah desa atau panen raya dimana pada malam ini juga digelar untuk memperingati hari jadi keluarga besar Blitar ke-42 tahun, kini kesenian kuda lumping sudah menjadi bagian kegiatan berkesenian masyarakat Kabupaten Banyuasin,” tutupnya.

 

 

(Diskominfo/IKP).

Share :