RAMBUTAN – Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH melakukan Kunjungan Lapangan Terkait Keluarga Berisiko Stunting di Desa Sungai Kedukan Kecamatan Rambutan, Selasa (6/12).
Untuk memaksimalkan upaya penurunan stunting Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus melakukan beberapa langkah preventif. Mencegah potensi terjadinya stunting pada anak adalah tujuan utamanya. Adapun sasaran dalam kunjungan ini yakni yang beresiko stunting terutama bagi calon ibu pasca persalinan.
Wakil Bupati Banyuasin, H. Slamet dalam kunjungannya menyampaikan edukasi terkait stunting agar masyarakat memahami secara langsung penyebab dan pencegahan stunting, dengan memenuhi gizi sejak masa kehamilan dan selalu mengonsumsi makanan sehat yang bergizi selain itu perempuan yang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
“Pada kesempatan ini, Pemkab mengajak kita semua untuk lebih serius, lebih berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting serta bisa melihat langsung kondisi perekonomian dari rumah yang harus dibedah adalah salah satu kewajiban Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
Melalui kerja nyata, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja berkualitas dengan membangun sinergi yang kuat kita mampu menyelamatkan generasi bangsa ini,” tegasnya.
Ditambahkan Wabup, percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas Nasional yang harus didukung bersama-sama. Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga tetap mensosialisasikan dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dibawah umur antara lain mengalami masalah yang terkait pendidikan seperti putus sekolah sebagian besar menghadapi masalah belum matang secara mental untuk siap menikah.
“Melalui kunjungan pada hari ini tentunya bisa mencegah angka stunting bukan hanya sekedar persoalan fisik anak saja tapi yang paling penting persoalan tanggung jawab bersama tentang masa depan generasi emas bangsa ini. Dengan tanggung jawab tersebut perlu adanya kerjasama untuk mencegah serta menurunkan angka stunting dan pencegahan pernikahan dini,” pungkasnya.
Sementara itu, Dr. dr. Hj. Rini Pratiwi, M. Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan, dalam kunjungannya mengungkapkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah lahir akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun. Maka dari itu tenaga kesehatan kita tetap berupaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Banyuasin.
“Adanya kunjungan ini kita akan berupaya dan terus bersosialisasi kepada masyarakat untuk para orang tua, agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak dan tetap melaporkan ke Pemerintah terkait agar cepat diatasi dan diberikan bantuan. Pemkab Banyuasin sudah bisa meraih dan sukses menurunkan angka stunting nomor satu se-Sumsel dan diberikan penghargaan di Bali beberapa bulan yang lalu. Tentunya ini akan tetap kita pertahankan untuk tetap mensosialisasikan stunting,” ujarnya.
Pada kunjungan tersebut Wabup Banyuasin didampingi Kepala Dinas DP2PAP2KB Dra. Hj. Yosi Zartini, M.M, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aminuddin, S.Pd.,S.IP.,M.SI, Kepala Dinas Perikanan Dr. Ir. Septi Fitri, Kasubag Kesra H. Firmansyah S.Ag., MM, Kasubag Kesmas Alhadi SP., M.SI, Camat Rambutan, Kepala Desa Sungai Kedukan, Para TP-PKK Desa Sungai Kedukan, Bidan Desa, BKKBN Desa Sungai Kedukan.
(Diskominfo/IKP).