
MAKARTI JAYA – Bupati Banyuasin H. Askolani Jasi, SH., MH bersama Kementerian ESDM menghadiri Pendistribusian Paket Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan, juga serah terima bantuan paket sarana budidaya ikan lele dan kartu tani di Kecamatan Makarti Jaya, Kamis (17/11).
Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), bagi nelayan kecil ini adalah kebijakan pemerintah untuk menyediakan dan mendistribusikan Bahan Bakar Gas bagi nelayan. Dipilih adalah LPG atau Gas Bumi karena sudah akrab di masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga dan berpotensi bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin kapal pengganti bensin yang berbiaya rendah.
Dalam sambutan dan arahannya Bupati Askolani mengucapkan, terima kasih dan sangat mengapresiasi yang sebesar-besarnya kepada Ditjen Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Anggota Komisi Vll DPR RI atas kontribusinya. Sehingga bantuan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dapat diterima oleh nelayan di Kabupaten Banyuasin.
“Adanya konversi BBM ke LPG ini sebagai solusi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menekan emisi gas karbon monoksida atau gas buang. Juga membantu ekonomi nelayan menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, penghematan pengeluaran biaya bahan bakar serta mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga Bupati bersama Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi Vll, memberikan bantuan yang dibagikan terdiri dari 250 paket konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas untuk nelayan di Banyuasin. Sedangkan bantuan bagi nelayan yang terdampak akibat kenaikan harga BBM sebesar total Rp. 150.000.00 yang diberikan kepada 250 nelayan masing-masing Rp. 200.000 perorang selama 3 (tiga) bulan yakni Oktober sampai Desember 2022. Diberikan juga bantuan benih lele sebanyak 20.000 ekor dan pakan 2,474 ton kepada Pokdakan Usaha Mandiri.
“Melalui bantuan yang diberikan pada hari ini, tujuannya untuk meringankan beban para nelayan akibat kenaikan harga BBM dan juga bantuan paket budidaya yang telah diberikan diharapkan bisa menambah pendapatan masyarakat serta dapat memenuhi kebutuhan. Pemerintah menghimbau kepada para penerima bantuan agar dapat menggunakan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya dan juga bermanfaat bagi nelayan dan pembudidaya ikan,” ungkap Askolani.
Sementara itu H. Yulian Gunhar, SH.,MH dimana diwakili Ahmad Torik selaku Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi Vll menyampaikan, kegiatan konversi BBM ke BBG untuk sasaran nelayan merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan komisi Vll DPR RI. Karena program ini menyentuh langsung kepada masyarakat. Program ini selain memberikan kemudahan akses energi kepada nelayan juga membantu mengurangi biaya operasional hingga 80 persen dibandingkan dengan penggunaan BBM.
“Bantuan ini diberikan secara gratis oleh Pemerintah kepada nelayan untuk mengurangi impor bahan bakar, tentunya kami berharap nelayan bisa memanfaatkan dan merawat dengan baik dan jangan diperjual belikan karena ini merupakan bantuan dari Pemerintah,” pungkasnya.
Turut hadir Anggota DPRD Banyuasin Arisa Lahari, SH, Kepala Dinas Perikanan Dr. Ir. Septi Fitri, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikura Syarif, SP., M.SI, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aminuddin, S.Pd.,S.IP.,MM, Direktur Sei Sembilang Heriyadi, SP, PLT Camat Makarti Jaya, Kapolsek Makarti, Danramil Makarti Jaya, Para Kepala Desa DNA Lurah Dalam Kecamatan Makarti Jaya, Para Ketua Dan Anggota BPD, Para Penerima Paket.