Berita

Bupati Banyuasin Mengingatkan Melalui Gerbang Keren Angka Stunting Banyuasin Turun

PANGKALAN BALAI – Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH., MH bersama Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN RI melaksanakan rapat bersama tim percepatan penanggulangan stunting (TPPS) dan pelaksanaan orientasi bagi kader institusi masyarakat pedesaan (IMP) dilaksanakan di Gedung Graha Sedulang Setudung, Kamis (15/9).

Rapat TPPS dan IMP se-Kabupaten Banyuasin Tahun 2022 dibuka langsung oleh Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH., MH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gerakan pembangunan keluarga berencana (Gerbang Keren) yang masuk kedalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kabupaten Banyuasin 2018-2023.

“Pemerintah sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kinerja para koordinator lapangan, penyuluh KB dan para kader di Kabupaten Banyuasin, terus bersemangat melakukan pelayanan dan menyukseskan percepatan penanggulangan stunting,” paparnya.

Dilanjutkan beliau hal ini meningkat pada tahun-tahun berikutnya, mengingat Kabupaten Banyuasin terdiri dari 288 (dua ratus delapan puluh delapan) desa dan 17 (tujuh belas) kelurahan serta 40 (empat puluh) kampung keluarga berkualitas yang tersebar di 21 (dua puluh satu) kecamatan. Dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas.

“Alhamdulillah setiap tahun angka stunting di Kabupaten Banyuasin turun sehingga mendapatkan penghargaan baru-baru ini terbaik se-Provinsi Sumsel pada penilaian kinerja 8 (delapan) aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022, ditargetkan 2024 nanti angka stunting di Kabupaten Banyuasin harus 13 persen,” jelas H. Askolani.

Dilanjutkan Nopian Andusti, SE., MT selaku Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Republik Indonesia dalam sambutannya menjelaskan untuk melaksanakan amanat Perpres 72 tahun 2021 bahwa BKKBN menerima bantuan dari semua kementerian dan lembaga dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, sehingga pada tanggal 25 Januari 2021 BKKBN diberikan amanat Presiden sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting.

“Sesungguhnya mencegah dari hulu kejadian stunting lebih mudah dibanding tindakan kuratif pada bayi stunting, beliau juga bangga atas upaya Kabupaten Banyuasin bisa menurunkan angka stunting setiap tahunnya,” ungkapnya.

Turut hadir Wakil Ketua TP-PKK Banyuasin Hj. Neni Tri Haryani Slamet, Dandim 0430 Banyuasin Diwakili Kodim Kapten Arh Mursalin, Kapolres Banyuasin diwakili KBO Satbinmas Iptu Amirul Husni, SH., MH, Kajari Banyuasin Diwakili Kasi Datun, Para Camat Se-Kabupaten Banyuasin, Seluruh Personil Tim Percepatan Penurunan Stunting, Para Korlab dan Kader KB, PKKBD, Sub PKKBD, PKK dan IMP Se-Kabupaten Banyuasin, Para Kepala OPD. (Diskominfo/PKP).

Share :