Jakarta – Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH.,MH bersama sejumlah Menteri / Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati menghadiri pengarahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan di Gedung Jakarta Convention Center, Kamis (29/9).
Arahan Presiden RI yang disampaikan kali ini terkait pengendalian inflasi di daerah, selain itu juga terkait tindak lanjut afirmasi bangga buatan Indonesia, serta pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim. Dalam kesempatan tersebut Presedien Joko Widodo juga menyingung pejabat publik yang sering melakukan kegiatan liburan di luar negeri.
Menurutnya, sangatlah tidak bijak disaat sekarang sebagi pejabat publik berwisata keluar negeri apalagi sampai di posting akun instagram.
“Saya ini tiap tahun bisa sampai 20 kali undangan ke luar negeri, tetapi saya pilah mana yang benar-benar akan membawa dampak bagi Indonesia, paling saya akan penuhi dua saja dari undangan itu” katanya. Bahkan beliau menambahkan tempat wisata di Indonesia masih jauh lebih bagus daripada di luar negeri untuk dijadikan tempat liburan.
Sebelum Presiden Joko Widodo memberikan arahannya, terlebih dahulu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan laporannya. Dalam laporannya beliau menyampaiakn enam terobosan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. Selain itu beliau juga menyampaikan tiga instrumen kebijakan konvergensi program dan perbaikan akurasi sasaran serta kemiskinan ekstrim.
Menanggapi apa yang menjadi arahan Presiden tersebut, Bupati Banyuasin H. Askolani menyampaikan bahwa Tiga Agenda Bupati Banyuasin kedepan setelah Bertemu dengan Presiden RI, yakni terkait Inflasi, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Penggunaan produk lokal yang menjadi fokus PR Banyuasin kedepannya.
”Tentunya Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus, sedangkan untuk penurunan angka kemiskinan BPS mencatat total jumlah penduduk makin per Maret 2002 sebanyak 2630 Juta orang Angis itu meng penurunan sekitar 340 ribu orang da posisi September 2021 lalu dan turun 1,38 juta orang dibandingkan Maret 2021 lalu, artinya bahwa kita membuktikan bahwa di masa pandemi Covid-19 Banyuasin mampu Bangkit dari keterpurukan,” ucapnya.
lanjut dia, dari bidang penggunaan peoduk lokal, Banyuasin terus menggiatkan, dan mendukung penuh peningkatan UMKM yang ada di Bumi Sedulang Setudung.
”Dengan begitu dapat meningkatkan kualitas produk dan bisnis dalam negeri penggunaan produk dalam negeri juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Dengan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan pendidikan SDM akan lebih terjangkau Kualitas SDM akan terus ditingkatkan agar bisa bersaing dalam pasar internasional,” pungkasnya.
(Diskominfo – IKP)