RANTAU BAYUR — Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH bersama Gubernur Sumsel H. Herman Deru, S.H., M.M, Rabu (8/9/2021) Panen Raya padi IP 100 dilahan Lebak milik Gabungan Kelompok Tani Bayur Berseri Desa Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
Dalam Sambutannya Bupati Banyuasin H Askolani melaporkan kepada gubernur bahwa sawah lebak masyarakat Desa Rantau Bayur ini berproses secara alami tanpa olah tanah dan pemupukan dengan produksi 4,2 ton perhektar. Dan musim tanamnya hanya satu kali dalam setahun.
” Artinya, kalau ada sentuhan teknologi, produksi masih bisa ditingkatkan menjadi 10 ton dan bisa dua kali tanam. Maka saya dan masyarakat sangat berharap bantuan pak gubernur untuk masa depan pertanian di Kecamatan Rantau Bayur ini, “Ungkapnya.
Sebagai informasi Luas Lahan lebak di Desa ini luasnya 1300 hektar yang dikelola 21 kelompok tani dengan produksi saat ini 4,2 ton perhektar gabah kering giling tanpa olah tanah dan tanpa pemupukan. Untuk ekstensifikasi pertanian masih bisa dilakukan karena masih terdapat 250 hektar lahan tidur yang belum di kelola.
Bupati H.Askolani menambahkan Pemerintah Kabupaten Banyuasin saat ini terus berupaya untuk meningkatkan produksi pangan dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan sawah tak terkecuali di Kabupaten Banyuasin yang saat ini tengah konsen dalam menggalakan penanaman padi jenis IP 100. Suksesnya sektor pertanian diyakini akan membawa efek positif dalam mendongkrak pendapatan petani.
“Kami yakin Pak Gubernur peringkat Kabupaten Banyuasin yang saat ini TOP 4 penghasil beras terbesar di Indonesia dapat naik menjadi Ranking 3,2, hingga ke 1”, tegasnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru Mengatakan, untuk meningkatkan produksi pangan dibutuhkan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat petani termasuk juga stakeholder lainnya.
Kalangan petani diharapkannya untuk tetap semangat dengan produktifitasnya, menggunakan benih unggul serta harus pandai dalam pengaturan pola tanam yang baik. Terlebih Rantau Bayur memiliki lahan sawahan yang sangat luas yang jika dimanfaatkan dengan maksimal tentu akan berefek pada meningkatnya produksi gabah dan beras.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah pemanfaatan teknologi pertanian yang menyesuaikan kondisi lahan. Termasuk dalam penggunaan benih varietas unggul dan sistem tata kelola air juga harus lebih baik,” harapnya.
Terkait dengan panen raya padi IP 100 di Rantau Bayur kali ini Herman Deru secara khusus ke depannya daerah ini mengembangkan varietas lainnya tidak saja terbatas pada IP 100 namun juga dapat ditanam IP 200. Untuk itu dia mengajak semua stakeholders untuk lebih konsentrasi pada upaya peningkatan produksi pangan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga dan Sumsel sebagai penyangga pangan nasional dapat terwujud secara maksimal.
“Pemprov Sumsel bersama dengan kementerian, dan kabupaten/kota akan memberikan perhatian besar untuk urusan pangan ini. Bahkan kedepan akan diberikan stimulus berupa Rp 900 ribu per hektar untuk petani,” tandasnya.
Panen Raya IP 100 kali ini dihadiri pula oleh Anggota DPRD Provinsi Sumsel M. Yaser, S.E, Kepala OPD terkait, Baznas Banyuasin, Camat Rantau Bayur Syaiful Anwar, S.Sos., M.Si., Kepala Desa Rantau Bayur Tanzirin, dan Gapoktani Bayur Berseri, Desa Rantau Bayur Bambang Irawan.