
PANGKALANBALAI, BANYUASIN | Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Banyuasin menyelenggarakan pelatihan kerajinan kain jumputan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kali ini, sebanyak 20 WBP mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan, Rabu (14/10/2020).
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin Ronaldo Devinci Talesa, mengapresiasi warga binaan yang diikutsertakan dalam pelatihan ini berjumlah 20 orang. Mereka semua dilatih mulai dari pembuatan motif, pencelupan kain ke dalam air berwarna, hingga penjemuran kain. Motif yang dibuat pun memiliki khas daerah Sumatera Selatan yakni adanya corak bintik tujuh, kembang janur, bintik lima, bintik sembilan, bintang lima dan bintik-bintik.
Kain Tenun Jumputan merupakan salah satu kerajinan tenun tradisional yang berasal dari Sumatera dan Jawa. Di Sumatera Selatan sendiri, kain ini cukup populer dengan beragam inovasi motif yang modern sehingga masih diminati oleh semua kalangan. Untuk itu peran serta masyarakat memproduksi kain ini secara mandiri sangat diperlukan, tidak terkecuali bagi mereka yang sedang menjalani pidananya di dalam lapas.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 1 (satu) bulan lalu, dengan bimbingan dari instruktur dari BLK yang merupakan pemilik usaha kain tenun dari Palembang.
Beliau juga mengatakan “Melalui pelatihan kerajinan kain jumputan ini, selain ikut melestarikan budaya bangsa Indonesia khususnya Sumatera Selatan, diharapkan WBP dapat memiliki pengetahuan dan skill. Atau keterampilan mengolah kain jumputan yang dapat digunakan sebagai modal usaha saat bebas nantinya.”
Sementara itu, WBP peserta pelatihan terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan kerajinan kain jumputan ini akan membuatnya paham bagaimana cara mengolahnya mulai dari proses awal hingga selesai. “Mudahan-mudahan ketika bebas nanti ilmu ini bisa berguna untuk diri saya dan keluarga,” ucap salah seorang WBP.