PANGKALAN BALAI – Pembangunan tujuh jalan poros yang menghubungkan 12 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Banyuasin Desember 2019 ini akan segera dilaksanakan. Proyek yang dibiayai melalui dana pinjaman Bank Sumsel Babel senilai Rp 288 Milyar, yang merupakan Program Banyuasin Bangkit yaitu Infrastruktur Bagus saat ini sudah selesai pelaksanaan lelang dan telah dilakukan penandatangan kontrak oleh tujuh kontraktor sebagai pemenang lelang.
Penandatangan kontrak ini sendiri digelar di Aula Dinas PUPR Kabupaten Banyuasin, Kamis (26/12) kemarin di pimpin Kadis PUTR Ardi Arpani dan disaksikan oleh Tim TP4D dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Dengan tujuh perusahaan yakni PT Rotari Persada, PT Citra Kurnia Waway, PT Bintang Anugera Jaya, PT Buana Asa, PT Artha Graha Makmut, PT Gadang Berlian dan PT Cahaya Nusantara Sukses.
Dalam perjanjian kerjasama ini, ditegaskan bahwa ke tujuh kontraktor harus melaksanakan kegiatan proyek sesuai dengan spesifikasi teknis dan syarat teknis lainnnya. Dan jika hasilnya tidak sesuai maka akan disanksi baik kerugian material maupun pidana.
Bupati Banyuasin H.Askolani, SH., MH mengatakan bahwa Pemkab Banyuasin terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk membuka akses bagi masyarakat.
” Melalui program Infrastruktur bagus, insyaallah semua jalan penghubung didalam wilayah Banyuasin akan mulus dan harapan kita perekonomian masyarakat makin baik dan sejahtera, “ katanya.
Maka dari itu, dirinya minta dukungan seluruh masyarakat agar proses pembangunan ini berjalan lancar tidak ada halangan. Dan yang terpenting jangan di pertanyakan lagi kenapa harus pinjam dana untuk bangun jalan, karena dengan dana pinjaman ini merupakan solusi untuk mengatasi persoalan infrasfruktur mengingat kalau mengandalkan APBD Banyuasin tentu sampai kapanpun tidak akan bisa.
Sementara itu Kadis PUTR Ardi Arpani mengatakan, pembangunan tujuh jalan poros ini merupakan bukti komitmen besar Bupati H.Askolani dan Wabup H.Slamet untuk membuka keterisolasian yang selama ini dirasakan masyarakat terutama di wilayah perairan Banyuasin.
Dengan APBD Banyuasin Rp 2,1 Triliun dipastikan tidak akan bisa menyelesaikan persoalan infrastruktur terutama jalan yang hampir 80 persen rusak berat. Maka langka strategis dan sekaligus berani diambil keduanya dengan menggunakan dana pinjaman Bank Sumsel Babel sebesar Rp 288 miliar.
Dijelaskan Ardi, ke tujuh jalan poros yang akan dibangun tersebut, Pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kec Betung sepanjang 12 Km, Peningkatan Ruas Jalan Muara Padang- Muara Sugihan Kec Muara Padang sepanjang 21 Km, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 12 Km. Peningkatan Jalan Lubuk lancang kec Suak Tapeh menuju Kec Pulau Rimau sepanjang 18 Km, Peningkatan jalan sungai dua – Prajen Kec Rambutan sepanjang 3.50 Km, Pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 11,50 Km dan Rehab jalan poros Tanah Mas Kec Talang Kelapa sepanjang 3,15 Km.
” Sesuai kontrak pekerjaan proyek ini terhitung 16 Desember 2019 selama 460 hari kalender, “terangnya.
Dengan dibangunnya jalan poros ini, dipastikan akan mempermudah akses transportasi dan tentu akan berdampak dengan hidupnya perkonomian masyarakat di wilayah tersebut.
Tujuh Jalan Poros itu adalah :
1. Pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kec Betung Rp 30,62 M
2. Peningkatan Ruas Jalan Muara Padang- Muara Sugihan Kec Muara Padang Rp 81,84 M
3. Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10 Rp 49,32 M
4. Peningkatan Jalan Lubuk lancang kec Suak Tapeh menuju Kec Pulau Rimau Rp 77,08 M
5. Peningkatan jalan sungai dua – Prajen Kec Rambutan Rp 13,58 M
6. Pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III Rp 39,27 M
7. Rehab jalan poros Tanah Mas Kec Talang Kelapa Rp 8,2 M