KAYUAGUNG — Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung tol terpanjang pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung(Terpeka) sepanjang 189 km, Jumat (15/11).
Jokowi menyampaikan bahwa saat ini jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung ini merupakan jalan tol terpanjang yang ada di Indonesia, dan merupakan tol terpanjang yang pernah diresmikan, hingga mencapai 189 km.
“Tol sepanjang 189 km adalah jalan tol terpanjang yang pernah saya resmikan. Dan kita harapkan akan disambung lagi dari Kayu Agung ke Palembang, dan nantinya akan lanjut sampai Betung, Banyuasin,” ungkapnya.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan bahwa jalan tol ini memiliki arti yang besar antara lain penciptaan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan perbaikan jaringan logistik yang lebih baik, memberikan fasilitas kepada produksi artinya ada karet, sawit dan lainnya, serta yang paling utama adalah penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi dunia industri sehingga berdampak pada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada kesempatan ini, Hutama Karya juga berhasil mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memecahkan rekor Pembangunan Tol Terpanjang. Memakan waktu pembangunan kurang dari 2,5 tahun, Tol Terpeka bukan hanya akan menjadi tol dengan ruas jalan terpanjang, namun akan menjadi tol terpanjang dengan durasi pembangunan tercepat di Indonesia.
Ruas tol yang dinilai dapat meningkatkan konektivitas antara provinsi Lampung dengan provinsi Sumatera Selatan ini terhubung dengan berbagai kawasan-kawasan produktif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
“Setelah diresmikan, maka jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sudah beroperasi secara penuh serta dapat dilalui oleh masyarakat,” terang Bintang.
Lebih lanjut, Bintang memaparkan bahwa Tol ini selain akan membuka akses darat dari Lampung ke arah Palembang dan sebaliknya, juga diharapkan mampu merangsang pertumbuhan perekonomian. “Khususnya pada industri kelapa sawit dan karet yang tersebar di sepanjang jalur tol Terpeka ini,” imbuhnya menambahkan.
Ia juga menyampaikan rasa bangga dan antusiasnya masyarakat Lampung dan sekitar Palembang atas diresmikannya jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung ini, sehingga bisa segera beroperasi dan digunakan.
“Masyarakat khususnya di Lampung dan Palembang sangat menunggu diresmikannya Jalan Tol TransSumatera Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Besar ini, karena dapat segera digunakan sehingga mampu menempuh jarak antar daerah di Palembang ke Lampung hingga menuju ke Bakauheni lebih singkat. Apalagi ini merupakan tol terpanjang di Indonesia, saat ini”, terang Bintang.
Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung akan melengkapi jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah terbangun lebih dahulu dan beroperasi sejak bulan lalu.
Ruas tol ini secara keseluruhan berjarak 189 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Sumatera Selatan. Tiga Ruas tol ini sendiri terbagi terbagi atas 2 seksi dimana, Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang terhampar sejauh 112km kemudian Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 77km.
Tol Terpeka memiliki 17 jembatan, 6 simpang susun dan 23 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Palembang, Sumatera Selatan. Tol dengan lebar jalur utama sebesar 3.6 M untuk tiap lajur ini dilengkapi dengan 6 Gerbang Tol (GT) yaitu GT Gunung Batin di KM 26, GT Menggala yang ada di KM 43, GT Lambu Kibang di KM 61, GT Way Kenanga di KM 77, GT Simpa
ng Pematang di KM 99, dan GT Kayu Agung di KM 188.
Tol ini dapat menampung volume kendaraan sebanyak lebih dari 6.400 kendaraan setiap harinya. Para pengguna jalan nantinya bisa beristirahat di 9 tempat istirahat yang tersebar di sepanjang tol Terpeka, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Terdapat 5 tempat istirahat di jalur yang mengarah ke Kayu Agung, dan 4 sisanya untuk arah ke Bakauheni.
Sebagai pengembang infrastruktur yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia, Hutama Karya juga concern dalam hal keamanan dan keselamatan, dimana pengguna jalan Tol Terpeka dilengkapi dengan fasilitas patrol sesuai dengan standar yang berlaku. Terdapat 13 unit mobil patroli, 23 unit mobil derek, 4 unit rescue car, 10 unit patroli jalan raya dari kepolisian, serta 8 unit ambulans.
Hal ini sebagai bentuk kesiagaan dan antisipasi Hutama Karya akan terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan di Tol Terpeka pada kemudian hari.
“Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk memperhatikan kondisi badan saat mengemudi, tidak dalam keadaan mengantuk. Selain itu kami selalu mengimbau untuk mengecek kendaraan secara berkala dan memenuhi batas kecepatan berkendara di jalan tol,” pungkas nya.
Turut Hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Banyuasin Askolani dan Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo.