Sukajadi — Mengingat betapa pentingnya upaya pencegahan dan penanganan gangguan pengelihatan di Kabupaten Banyuasin maka Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melakukan langkah nyata dengan menyelenggarakan Operasi Katarak Gratis yang diselenggarakan di RS Pratama Sukajadi, Rabu (26/11).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dr. H. Masagus M. Hakim, M. Kes. Menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin bekerjasama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek mengadakan kegiatan ini.
“Kita perlu langkah-langkah yang nyata dan tepat agar angka kebutaan di kabupaten yang kita cintai ini dapat di tekan dan diturunkan sehingga masyarakat kita dapat terhindar dari kebutaan” ujar.dr.Hakim.
Kepala BKMM Cikampek dr. Eko Budi Priyanto, MARS., mengatakan bersyukur sekali karena Kabupaten Banyuasin terpilih diantara 17 Kab/Kota yang ada di ProvInsi Sumatera Selatan ini untuk dijadikan pilot project dalam penyelenggaraan sistem dan kebijakan penanganan dan pengendalian gangguan Indera yang benar dan tepat serta secara nasional, kami berterimakasih Tenaga Perawat kami diberikan kesempatan untuk diberikan ilmu dan ditingkatkan kemampuannya dalam penanganan masalah indera pengelihatan khususnya katarak.
Berdasarkan data dari Badan Litbang Kemenkes Tahun 2016, angka Prevalensi Kebutaan di Indonesia mencapai 3% sedangkan untuk provinsi Sumatera- Selatan sendiri angka Prevalensi berada di angka 3,6 % dari jmlh penduduk yang ada di Sumatera Selatan.
Kabupaten Banyuasin sendiri sebagai Kabupaten dengan jumlah penduduk yang cukup banyak diperkiraan terdapat sekitar 30.489 jiwa yang akan mengalami kebutaan dimana 85% dari angka kebutaan tersebut ( 26.098 jiwa) di sebabkan oleh katarak. Beberapa alasan utama penyebab penderita katarak tidak melakukan operasi karena; (1) Tidak tahu kalau katarak (51%), (2) Tidak mampu membiayai (11,9%) (3) Takut operasi ( 4,5%).
Beberapa permasalahan gangguan penglihatan yang menjadi prioritas di masyarakat kita adalah; kelainan refraksi, katarak, glaucoma, retinopati diabetikum dan Low Vision.
Menurut data dari WHO Tahun 2010, dari 6.697 juta penduduk dunia, diperkirakan 285 juta (4,25%) diantaranya mengalami gangguan penglihatan, kemudian dari 285 juta jiwa tersebut diperkirakan 39 juta (14%) diantaranya mengalami kebutaan (blindness), 246 juta (86%) dengan low vision.