PANGKALAN BALAI – Bupati Banyuasin H. Askolani, SH.,MH melalui Kepala Bappeda Litbang Banyuasin Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA menilai MoU antara Pemkab dan Polsri memiliki nilai penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pendidikan di Banyuasin.
“Bentuknya antara lain kerjasama program dan silabus materi perkuliahan, pengembangan akademik, dan riset,” kata Erwin ditemui di Ruang Kerjanya Jum’at (05/06).
Erwin juga menambahkan pihak Polsri berencana membangun kampus kedua di Banyuasin. “Rencananya di Hutan Kemampo,” lanjut Erwin
Pihaknya mengaku kerjasama ini masih dalam kajian untuk mendeteilkan bentuk kerjasama. “Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama ini dapat mendukung program Banyuasin Cerdas,” pungkasnya.
Direktur Politeknik Sriwijaya (Polsri) Palembang, Dr Ing Ahmad Takwa MT mengatakan, Pemerintah terus melakukan revitalisasi dalam pendidikan, yakni dengan Vokasi 50 persen dosen dan 50 persen dari industry atau dunia usaha maka akan mendukung tersedianya SDM yang baik.
“ Bupati Banyuasin sangat respon untuk menerima kehadiran PSDKU Kabupaten. Bahkan kalau perlu Bupati meminta agar Banyuasin dijadikan Kampus Utama.” terangnya.
Polsri di Banyuasin telah mulai menerima mahasiswa D3 hingga D4 mulai tahun akademik 2019/2020. Prodi yang ada akan ditambah tiga prodi lagi, hingga secara keseluruhan akan menjadi enam prodi. Ini merupakan suatu kemajuan bagi Banyuasin untuk menyiapkan sarjana vokasi.
“ pemerintah memperbanyak sarjana terapan atau tamatan dari perguruan tinggi vokasi, tujuannya untuk mempercepat lulusan pendidikan vokasi yang siap kerja. Bukan lagi siap training.” Jelasnya disela rapat paripurna peringatan HUT Kabupaten Banyuasin selasa lalu.
Sering berkembangnya usaha-usaha industry diberbagai daerah. Pemerintah terus mendorong berdirinya perguruan tinggi vokasi atau politeknik disetiap wilayah.
“kita sangat mendukung berdirinya pendidikan vokasi terutama di wilayah Sumsel untuk menantang era global industri. Ini bisa terwujud manakala program pemerintah pengembang menindaklanjuti vokasi di setiap kabupaten bisa terealisasi, tentunya dengan keseriusan daerah untuk mengelola perguruan tinggi politeknik tersebut,” Ujar nya
Beliau juga menambahkan, bahwa seiring tuntunan zaman, kini pola pikir masyarakat juga mulai bergeser. Dari orientasi ke perguruan tinggi di universitas, sekarang berubah haluan ke politeknik. Yang tentunya memiliki keunggulan-keunggulan, yang pada praktiknya orang tersebut memiliki kemampuan, dan kompetensinya punya keahlian.
Sekarang Indonesia merupakan negara industri nomor 20, tahun 2040 target pemerintah akan menjadikan Indonesia nomor 7 sedunia jika setiap kabupaten memiliki keseriusan dalam mengelola perguruan tinggi politeknik.
(Diskominfo/PKP)