Pangkalan Balai, – Menghadapi dua agenda besar di Sumatera Selatan, yakni Asian Games dan Pilkada serentak yang dilaksanakan pada 27 Juni nanti, masing-masing umat beragama di Kabupaten Banyuasin diharapkan dapat menjaga kerukunan dan kedamaian sehingga tercipta situasi yang kondusif.
Untuk mewujudkan itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuasin bersama Pemkab Banyuasin, TNI-Polri, Kemenag Banyuasin, DPRD Banyuasin, dan Kejari Banyuasin mengelar doa bersama di Auditorium Pemkab Banyuasin, Rabu (6/6) Pukul 09.00 WIB. Dengan tema ” Melalui doa bersama tokoh lintas agama mari kita wujudkan kerukunan dan kedamaian pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Banyuasin tahun 2018.
Ketua FKUB Kabupaten Banyuasin Rasyid Sobri mengatakan, pihaknya sengaja mengumpulkan semua tokoh lintas agama di Kabupaten Banyuasin, diantaranya perwakilan Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan dan Katolik, untuk berdoa agar selama pelaksanaan dua perhelatan akbar ini tetap dalam kedamaian dan ketenangan.
Dia berharap tokoh lintas agama ini berperan aktif mengajak jamaahnya masing-masing, untuk mendukung dan menyukseskan dua agenda besar tersebut. Soalnya, para tokoh agama sangat berpengaruh memberikan nasihat kebaikan.
“Kita semua berharap pada saat momentum itu semua umat beragama menjalin persaudaraan, dan tidak ada gontok-gontokan diantara yang satu dengan yang lainnya. Karena kedamaian itu akan ada, apabila kita menerima perbedaan,”ujar Rasyid Sobri.
Bupati Banyuasin SA Supriono menyampaikan, kalau pihaknya menyambut baik diadakan doa bersama yang difasilitasi oleh FKUB. Adanya doa bersama ini, mudah-mudahan dapat menjaga kedamaian dan kesejahteraan Indonesia dan Kabupaten Banyuasin. Sebab dengan aman, damai, tentram, hal itu merupakan modal dalam membangun Banyuasin.
“Perbedaan itu tidak boleh diperdebatkan dan antar umat beragama harus duduk berdampingan, karena negera kita menjamin kebebasan dalam beragama. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pada pemeintah adalah zero komflik,”katanya.
Dikumpulkan para tokoh lintas agama dan pelaku penyelenggara pemerintah Banyuasin, supaya hubungan yang telah terbina selama ini harus terjalin akrab. Kalau ulama dan umaro sinergi, hal-hal negatif tidak akan terjadi di masyarakat. Menurutnya, Banyuasin mempunyai keberagaman yang banyak, kaya akan kebhinekaan, dan perbedaan maka harus dijaga dan dilestarikan.
“Saya minta ulama dan tokoh lintas agama terus menyiarkan nasihat agama dengan menyadarkan para jamaah masing-masing, agar mengatasi penyakit sosial,”tuturnya.
Kepala Kemenag Banyuasin H Abadil dan Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem,Sik menyatakan terus mendorong keberadaan FKUB untuk memberdayakan kehidupan beragama dan membentuk kedamaian hidup, baik fasilitas maupun pendanaan.
Dirinya menyebutkan, setiap aksi kekerasan dan terorisme, bukan faktor satu agama, tapi ini merupakan faham radikalisme. Karena, bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan ajaran agama.
“Semua tokoh lintas agama diminta mendukung dua agenda besar itu, dan jangan lupa masyarakat jangan golput pada Pilkada dan juga dilarang membakar hutan, kebun dan lahan target kita tidak ada asap di Asian Games,”katanya.
Dalam kesempatan itu, tokoh lintas agama di Kabupaten Banyuasin bergantian melakukan doa. Mulai dari Budha (Lian Yen Changde), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Hamdan, Khatolik (Romo Tukijo), Hindu (Nyoman Seneng) dan Protestan (Pendeta Brahim Sembiring), diikuti semua jamaah masing-masing yang hadir dan lintas sektoral pemerintah dan DPRD di Kabupaten Banyuasin.
( Diskominfo/ PKP )