Pangkalan Balai — Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Dalam usahanya, Pemkab Banyuasin menggandeng PT Sumber Hijau Permai & PT Tri Pupajaya (anak perusahaan PT Sinarmas) melakukan pemantauan dari udara. Wakil Bupati Banyuasin selaku Pelaksana Tugas Bupati Banyuasin Ir S.A. Supriono bersama Kapolres Banyuasin AKBP, Andri Sudarmdi. S.Ik. SH. MH, Dandim di wakili Danramil, Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir. Syahril dan Humas PT Sinarmas melakukan pengecekan langsung dari udara, dalam rangka memantau kondisi lahan dan hutan yang ada di Kabupaten Banyuasin, Selasa 7 Februari 2017.
Rombongan Wabup terbang sekitar pukul 08:00 WIB langsung menuju kawasan Taman Nasional Sembilang yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jambi dan Selat Bangka. Kemudian rombongan berputar memantau kawasan areal perkebunan sawit, dan areal lahan gambut dalam wilayah Kab. Banyuasin.
Selanjutnya wabup beserta rombongan menggelar apel siaga dan peragaan pemadaman api kepada para petugas serta pengecekan ke pos-pos pemantauan titik api,
“Hari ini kita bersama- sama melakukan Giat patroli udara bersama Pemkab Banyuasin, unsur TNI dan perkebunan” ucap Kapolres Banyuasin ini.
Pihaknya akan memanggil beberapa pemilik perusahaan yang beroperasi diwilayah Kab. Banyuasin. “Nanti akan dilaksanakan giat rakor instansi terkait dengan para owners perusahaan perkebunan pada tanggal 14 Februari 2017 .”tukasnya
Terpisah, Wabup Supriono meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga lingkungannya sendiri menekan tingkat kebakaran hutan dan lahan. “Diminta kepada semua masyarakat dan pelaku usaha di berbagai bidang yang bersentuhan langsung dengan pembukaan lahan agar melakukan pembukaan dan pembersihan lahan dengan cara pembersihan tanpa membakar lahan” pesan Wabup Supriono.
Selanjutnya beliau menyampaikan untuk dapat mengaktifkan semua fungsi tim terpadu di tingkat lapangan agar senantiasa peka terhadap perubahan iklim yg ekstrim serta memaksimalkan fungsi peralatan, sistem , koordinasi , embung, sumber air sebagai cadangan guna penanggulangan dan pencegahan Karhutla sedini mungkin . (Joan)