

Sebagai wujud keperihatinan tersebut, pengurus Karang Taruna dari berbagai provinsi serta beragam latar suku agama dan ras, menggelar doa bersama di lapangan Munai Serumpun kota Pangkalan Balai, kabupaten Banyasin, Sumsel, Sabtu (10/12/2016).
Doa bersama Karang Taruna Nusantara ini, dimasukkan dalam rangkaian pembukaan Rakernas dan bulan bakti karang taruna nasional di Sumsel.
Hiruk pikuk kegiatan di lapangan tersebut mendadak terhenti, suana menjadi hening. Meski tidak lama, para peserta Rakernas terlihat khusuk. Akititas pedagang dan pembeli di bot dan stand kawasan itu juga berhenti, semua ikut berdoa.
Lambrata (34) salah satu peserta Rakernas mengatakan, sangat prihatin dengan duka yang di alami warga Aceh. Dulu mereka dihantam sunami kini digoyang gempa. “Ingin rasanya ikut menjadi relawan ke sana. Setiap jiwa pasti terketuk untuk berbuat membantu, terlepas perbedaan suku, agam atau yang lain. Tapi naluri kemanusiaa yang memanggil, jangankan kita sesama warga Indonesia, orang negata lain juga ikut prihatin dan bergerak, minimal lewat doa,” katanya.
Sementara itu ketua umum Karang Taruna Pusat, Didik Mukrianto mengtakan, musibah ini bukan hanya duka masyarakat Aceh, tapi duka sema warga Indonesia. Semua bahu-membahu membantu dengan caranya masing-masing. “Karang taruna juga menurunkan tim relawan ke lokasi bencana, bergabung dengan Kemensos dan tim yang lain di lokasi,” jelasnya.
Sementata itu, para pengurus karang taruna yang berada di daerah juga ikut bergerak dengan mengumpulkan donasi untuk korban bencana Aceh “Sekecil apapun peran yang kita buat, sangat besar nilainya bagi mereka,” katanya.