PANGKALAN BALAI – Hujan tinggi beberapa hari ini ternyata berpengaruh pada kondisi perairan di wilayah Kabupaten Banyuasin. Para nelayan takut untuk melaut dan takut kapal terbalik karena gelombang tinggi pasca hujan beberapa hari ini.
Curahujan yang tinggi selama beberapa hari ini menyebabkan tingginya gelombang perairan, juga peningkatan volume air laut. Beberapa nelayan di kawasan Tanjung Lago di wilayah Tanjung Api-api Kabupaten Banyuasin takut untuk melakikan aktivitas lautnya. Mulai dari mencing ikan hingga melakukan penjaringan, akibat gelombang tinggi perahu dan kapal dapat terbalik.
Seperti yang dikatakan Koharudin ,46, nelayan di desa Sukadamai wilayah Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin ini. Dirinya mengaku sudah selama dua hari tidak melaut, karena arus dan ombak yang tinggi akibat hujan.
“Ombak dan arus tinggi akibat hujan, kami tidak berani melaut,” katanya.
Dirinya menambahkan jika kapal dan perahunya bisa terbalik jika ombak tinggi dan angin seperti sekarang. Namun cuaca seperti ini tidak lama, jika siang hari seperti biasa, namun jika hujan datang itu yang ditakutkan.
“Hujan susah ditebak karena wakunya tidak bisa diprediksi, jika sedang melaut ada hujan itu yang kami takutkan, apalagi hujannya cukup besar,” katanya.
Sementara hal yang sama juga dirasakan oleh nelayan di kampung nelayan wilayah Sungsang Banyuasin II. Jika sempat terkendala akibat hujan yang tinggi beberapa hari ini, juga mereka takut melaut karena ombak dan arus yang bercampur dengan angin. Karena 85 persen penduduk di sana berprofesi sebagai nelayan. Tersebar di Desa Marga Sungsang, Desa Sungsang I, Desa Sungsang II, Desa Sungsang III, dan terakhir Desa Sungsang IV.
Kepala Pelabuhan penyeberangan Tanjung Api Api Kabupaten Banyuasin, Sutrisman mengatakan. Jika memang diakuinya kondisi atmosfer dan iklim sudah memasuki musim hujan, dan efeknya pada gelombang tinggi air laut dan pasang, di pelabuhan TAA memang sudah terlihat kenaikan volume air dan arus air. Namun ini terjadi saat sore menjelang malam terlihat kenaikan volume air, dan biasanya memang waktu malam ini digunakan oleh nelayan untuk melakukan kegiatan mereka. Tetapi saat pagi hingga siang hari tetap pada kondisi biasa.
“Ada kenaikan volume air akibat hujan beberapa hari ini, juga ditambah angin, namun hal ini tidak berpengaruh dan mengganggu proses penyebrangan kapal angkutan di pelabuhan TAA,” katanya.
Dirinya mengatakan jika pihak pelabuhan sudah melakukan antisipasi dan mempersiapkan hal ini, dengan melakukan koordinasi dengan pihak Dishubkominfo Banyuasin dan BMKG untuk informasi cuaca.
“Untuk para nelayan diharapkan berhati-hati melaut, ataupun melakukan aktifitas di perairan, karena kondisi hujan susah diprediksi,” katanya.
Sementara seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Banyuasin Supriadi mengatakan, nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air diharapkan untuk waspada terhadap ancaman ombak tinggi, akibat hujan yang datang disertai petir.
“BMKG mengimbau masyarakat Sumatera Selatan termasuk di Banyuasin serta berapa provinsi lainnya agar mewaspadai hujan lebat dan gelombang tinggi ” katanya.