
PANGKALAN BALAI – Perkembangan Teknologi dan Informasi menjadi salah satu upaya Pemerintahan Kabupaten Banyuasin untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terlebih terkait tentang perkembangan dan pencapaian Pemkab, namun hal ini masih menjadi kendala. Karena masyarakat masih belum banyak mengetahui dan menjalankan fungsi dari internet itu sendiri.
Hal inilah yang menjadi salah satu landasan upaya untuk meningkatkan pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di desa, meskioun banyak kekurangan dan hambatan. Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Pusat kembali meluncurkan program desa boardband terpadu, dengan menargetkan 500 desa yang tersebar di Indonesia, mulai dari aplikasi pertanian dengan menggunakan ponsel hingga pendidikan.
Koran SINDO Palembang dalam peliputannya menemukan jika salah satu desa yang letaknya sangat jauh dari pusat kota sudah menerapkah hal ini, bahkan mereka memaksimalkan internet desa dengan menggunakan telepon seluler atau smartphone. Seperti yang dilakukan di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, memaksimalkan fungsi Smartphone yang dimiliki oleh pemuda dan pegawai Pemerintahan desa untuk memberikan pelatihan kepada warga yang ingin mencari dan belajar perkembangan lewat internet.
Kepala Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Sustriyanti mengkonfirmasi hal ini langsung, saat wawancara dirinya mengatakan jika di Desa Sungai Pinang ini memiliki 2242 KK, dan diantaranya banyak warga yang belum mengetahui perkembangan TIK, kebanyakan dari mereka umumnya warga dipinggiran desa yang usianya sudah masuk usia lanjut.
“Banyak diantara warga dioinggiran desa yabg sedikit mengetahui perkembangan informasi,” katanya.
Namun untuk memaksimalkan perkembangan informasi dan nantinya akan ada program pengembangan i ternet desa, maka dirinya melakukan sosialisasi dan pelatihan menggunakan telepon pintar atau smartphone, bagi pemuda dan masyarakat yang memiliki smartphone, yang sebelumnya hanya digunakan untuk menelfon dan membuka media sosial saja, sekarang dimaksimalakan, untuk mencari informasi dan perkembangan Pemerintahan Banyuasin.
“Para pegawai desa dan masyarakat yang memiliki smartphone, kita maksimalkan fungsinya, dengan menggunakannya untuk membuka website Pemkab dan informasi perkembangan,” katanya.
Hal ini dilakukan, karena didesa Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin ini belum ada layanan internet desa, yang memang difungsikan khusus untuk pelatihan dan pembelajaran masyarakat untuk pengembangan TIK. Oleh karena itu menggunakan smartphone, selain lebih fleksibel juga mudah digunakan, tidak memerlukan banyak tempat dan bisa diakses dimana saja, mulai dari mencari informasi pendidikan, perkembangan, hingga pertanian. Namun memang kendala tetao ada, antara lain mulai dari koneksi internet dan biaya untuk pengisian ulang kuota, karena hal ini masih dalam bentuk pelatihan saja dan belum dianggarkan, sambil menunggu adanya layanan internet desa yang di rencanakan Kemenkominfo Pusat.
“Sementara ini masih menggunakan peralatan pribadi masyarakat, hal ini dilakukan untuk tingkatkan peranserta masyarakat untuk berperan dalam memajukan desa, jangan sampai desa ini tertinggal,” katanya saat diwawancara.
Dirinya berharap, jika pihak Pemerintah dapat membantu untuk lebih memaksimalkan pelayanan dan pengembangan TIK di desa, terlebih nanti Kabupaten Banyuasin akan menjadi penggagas perizinan secara online pertama kali di Indonesia.
“Kita tetap berusaha untuk memajukan pengetahuan masyarakat desa, terlebih ada lebih dari 100 desa di Banyuasin, jika dimaksimalkan akan lebih baik lagi,” kata Kepala Desa Sungai Pinang Kecamatan Rambuban Kabupaten Banyuasin.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Banyuasin H. Suoriadi, melalui Kabid Kominfo Dishubkominfo Banyuasin Erwin Ibrahim mengatakan, jika hal ini sangat baik dan meruoakan salah satu gagasan baik dalam mengembangakan TIK di pedesaan. Terlebih nanti akan ada program internet gratis di desa seluruh Indonesia dari Kemenkominfo pusat, dan sudah dimulai oada tahun 2015 lalu.
Sementara itu pihak Dishubkominfo Kabupaten Bannyuasin sedang melakukan koordinasi untuk pengembangan internet di pedesaan Banyuasin, dimana sekarang sudah melakukan kerjasama dengan provider kartu komunikasi untuk permasalahan internet dan sambungannya. Bukan hanya itu saja, pihaknya akan melakukan pelatihan terkait pengembangan internet di pedesaan.
“Kita sudah lakukan kerjasama dengan provider, dan akan melakukan pelatihan untuk penyuluh TIK di desa kabupaten Banyuasin, agar masyarakat lebih memahami penggunaan internet untuk informasi,” katanya.
Mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, tentang program pemaksimalan smartphone untuk internet di pedesaan dan juga permasalahannya, dirinya mengarakan agar melakukan pengadaan di kantor kecamatan, karena di setiap kantor kecamatan sudah ada dana pengembangan infrastruktur, dan itu bisa digunakan, namun harus tetao sesuai dengan koridor dan fungsinya.
Harus tetap dikembangkan, jangan sampai desa terpencil juga ikut tertinggal dalam perkembangan informasi, jika perlu menjadi salah satu contoh pengembangan internet di pedesaan.
“Kedepan kita akan lakukan satu desa satu layanan internet, dan sebentar lagi akan terlaksana. Sebelumnya kita akan siapkan SDMnya terlebih dahulu, apapun untuk pengembangan dan oengetahuan desa pastinakan didukung oleh Dishubkominfo Banyuasin,” katanya saat diwawancara Koran SINDO Palembang.
Add Comment